Rahasia Besar Fatima (bagian I)

Pesan Bunda Maria dari Fatima masih sangat relevan dan terus berlanjut. Secara gamblang: Peristiwa Fatima belumlah berakhir. Pada tanggal 13 setiap bulan kami akan menerbitkan sebuah artikel tentang Fatima dari Pater Karl Stehlin. Hari ini kami menerbitkan bagian pertama atas hasil luar biasa dari Fatima.

"Engkau Akan Mengenali Mereka Dari Buah-buahnya" — Hasil Luar Biasa dari Fatima

Manakala Surga muncul di bumi, dihasilkanlah buah-buah besar. Buah-buah ini sendiri merupakan sarana terbaik untuk memahami pentingnya penampakan itu, memotivasi kita untuk mencapainya dengan penuh iman dan untuk menyebarkannya, sehingga dapat menerima buah yang sama.

Buah pertama adalah kekudusan yang menonjol dari para pelihat itu sendiri, karena setiap buah dari campur tangan surgawi yang sejati adalah kesucian. Secara konkret: buah-buah sejati dari penampakan sejati selalu a) mengatasi kegelapan dosa dan kesalahan; b) menumbuhkan cinta akan Tuhan dan segala kebaikan (= kebajikan). Semuanya ini harus diterapkan pertama-tama kepada ketiga anak itu sendiri: beatifikasi Jacinta dan Francisco pada tahun 2000 adalah hasil akhir dari proses 50 tahun yang dimulai dengan dibukanya peti mati mereka dan fakta ajaib bahwa wajah Jacinta tidak rusak. Masing-masing dari mereka secara heroik setia terhadap permintaan Bunda Maria, dan kesetiaan itu sendiri membawa mereka kepada kekudusan yang mulia.

Buah serupa juga dapat ditemukan dalam banyaknya pertobatan orang-orang kafir dan orang Kristiani yang suam-suam kuku yang mendapat hak istimewa untuk melihat mukjizat matahari pada tanggal 13 Oktober 1917. Sejak saat itu, jutaan jiwa telah bertobat dan telah menguduskan diri mereka sendiri karena mereka tersentuh dengan pesan Fatima, atau lebih tepatnya dengan Hati Tak Bernoda Maria sendiri melalui berbagai sarananya. Tetapi karena rahmat terpenting ini sebagian besar tidak terlihat, kita terikat untuk membatasi diri pada mukjizat yang terlihat, terverifikasi dan telah disetujui yang dituntaskan langsung oleh Hati Maria Tak Bernoda, lewat penampakannya di Fatima. Kami hanya akan mengutip fakta-fakta sejarah sebagai bukti keaslian, dengan semua referensi diambil dari buku Brother Michel de la Sainte Trinité jilid 2 dan 3 tentang Kebenaran Sepenuhnya tentang Fatima dan juga dari buku-buku yang ditulis oleh Pater Joaquin Alonso dengan topik yang sama.

1. Portugal — "Panggung Pertunjukan Bunda Maria Fatima"

a) Sejarah

Setelah hampir 150 tahun didominasi oleh Freemason, Portugal, pada awal abad ke-20, secara ekonomi hancur dan dalam keadaan anarki. Lewat revolusi mengerikan pada tahun 1910, Freemason menyetujui serangkaian undang-undang anti-Kristen (perceraian, pemisahan antara Gereja dan negara), penganiayaan para imam, menutup gereja dan biara-biara, dan menyingkirkan sejumlah besar uskup. Kanon Barthas memberikan ringkasan dari situasi ini: "Masonik tak bertuhan memanfaatkan kekacauan ini untuk menaburkan sikap anti agama dalam masyarakat. Kebebasan beribadah terhalang oleh banyak larangan; pelaksanaan karya apostolik menjadi hampir-hampir tidak mungkin. Ordo-ordo relijius ditekan dan dilumpuhkan. Selain itu, sedikit demi sedikit seminari dikosongkan, dan para imam dimiskinkan dan dibatasi dengan undang-undang yang ketat, menjadi terlalu langka untuk mempertahankan kehidupan religius yang mendalam. Pers Katolik tercekik, dikurangi menjadi beberapa mingguan di provinsi-provinsi, tanpa dapat memberi pengaruh serius kepada masyarakat. Masa-masa yang kelam. Masa depan bahkan lebih suram".

Pada tahun 1917, di saat yang bersamaan pihak Freemason sedang merayakan dua abad berdirinya di Roma dan Revolusi Bolshevik sedang berlangsung di Rusia, Bunda Maria muncul di Fatima untuk memberikan sarana keselamatan yang besar melawan sarana mengerikan dari serangan Setan ini. Segera setelah mukjizat besar matahari pada tanggal 13 Oktober, Freemason menerima kekalahan pertama dengan kehilangan pemilihan kota di banyak tempat pada tanggal 14 Oktober. Dipenuhi kemarahan, mereka pergi ke Fatima dan menghancurkan segala sesuatu yang membentuk tempat doa primitif pada saat itu, dan mengorganisir sebuah prosesi olok-olok melalui desa yang meneriakkan litani yang menghujat. Sebuah pertemuan yang memprotes "melawan spekulasi dagangan klerus yang terjadi di Fatima" diadakan, tapi hampir tidak ada yang hadir di sana. Pada tanggal 6 Desember, Sidonio Pais, Menteri Negara memimpin kudeta dengan dukungan besar di sisi opini publik. Pada tanggal 8 Desember, pesta pelindung Portugal, pemberontakannya secara nasional memperoleh kemenangan definitif. Dalam waktu 6 bulan, semua undang-undang anti-Kristiani dihapuskan, para uskup dikembalikan, biara-biara dibuka kembali, gereja-gereja dipulihkan. Setelah beberapa usaha pembunuhan atas dirinya, Sidonio Pais akhirnya terbunuh pada tanggal 14 Desember 1918. Setelah pembunuhannya, negara tersebut jatuh kembali ke dalam anarki politik dan pihak Freemason kembali mengambil alih kekuasaan dan sekali lagi melemparkan negara itu ke dalam anarki dan kehancuran.

Namun, berkat ziarah orang banyak ke Fatima selama tahun-tahun itu (Rosario didaraskan hampir tanpa henti di tempat penampakan), orang-orang Katolik Portugis mendapatkan kembali kepercayaan diri dan keberanian mereka. Sejarah awal Tempat Ziarah di Fatima adalah ilustrasi mencolok dari pertarungan antara umat Katolik dan kekuatan sipil dan politik liberal yang didominasi oleh Freemason. Yang terakhir ini mencoba segala cara untuk mencegah orang melakukan ziarah. Semuanya sia-sia. Pada bulan April 1920 umat beriman membangun sebuah kapel kecil di Cova da Iria (disebut Capelinha) sesuai dengan keinginan Bunda Maria pada tanggal 13 Oktober 1917: "Aku ingin memberitahu kamu bahwa sebuah kapel harus dibangun di sini untuk menghormatiku". Sebulan kemudian, Patung Bunda Maria Fatima yang pertama ditempatkan di tempat penampakan (masih sama sampai sampai saat ini). Pada tanggal 13 Mei 1920, kekuatan infanteri dan kavaleri pengawal Republik dikirim oleh Menteri Dalam Negeri Freemasonik untuk mencemarkan kapel kecil Fatima, menghancurkan patung Bunda Maria, dan membubarkan kerumunan peziarah. Selama berjam-jam mereka berusaha mencegah peziarah mencapai lokasi penampakan, namun akhirnya mereka harus menyerah karena banyaknya jumlah peziarah dan keberanian mereka. Dua tahun kemudian, pada tanggal 6 Maret 1922, Capelinha diledakkan. Alat peledak diletakkan di atas batang pohon ek di mana Bunda Maria muncul, namun tidak meledak. Upacara reparasi besar-besaran berlangsung pada ulang tahun ke 5 penampakan, dengan kerumunan 60.000 peziarah memadati Cova da Iria. Sejak hari itu, Fatima menjadi pusat pembaharuan rohani untuk seluruh negeri: biara-biara dibangun, diterbitkan surat kabar "Suara Fatima", dan jumlah peziarah meningkat tiga kali lipat setiap tahunnya.

Pada tahun 1926, sebuah pemberontakan militer mengakhiri tirani Masonik. Pada tanggal 28 April 1928, Antonio Salazar, seorang Katolik yang taat, mulai memerintah negara tersebut. Pada tanggal 13 Mei 1928, batu penjuru dari basilika Fatima diletakkan. Pada tanggal 13 Oktober 1930, penampakan Fatima secara kanonis disetujui oleh uskup Leiria. Pada tanggal 13 Mei 1931, semua uskup Portugal di hadapan nuncio apostolic, menyucikan Portugal kepada Hati Maria yang Tak Bernoda.

b) Mukjizat tiga kali lipat

— mukjizat konversi:

Kardinal Cerejeira sering mengulangi bahwa mukjizat pertobatan berkerja di Fatima — sebuah mukjizat yang lebih besar daripada kebangkitan orang mati — yang membuka matanya tertuju ke Fatima. Seminari-seminari terisi penuh dengan kecepatan yang menakjubkan. Pada tahun 1917, ada 18 seminaris di keuskupan Portalegre, 120 pada tahun 1929, 201 pada tahun 1933. Di Leiria, pada 1920, seminari ditutup. Menjelang tahun 1933, berjalan lagi dan sudah ada sejumlah 75 seminaris. Di Braga, pada tahun 1933, ada 478 seminaris. Pertumbuhan astronomi serupa dapat diamati di antara panggilan religius. Di antara umat beriman, pada tahun 1934, "Persatuan Pejuang Fatima yang saleh" berjumlah 500.000 anggota. Pada tahun 1942, Kardinal Cerejeira berkata: "Di seantero negeri, Anda hampir tidak bisa mengumpulkan segelintirpun musuh agama", dan dia melanjutkan: "Siapapun yang menutup matanya 25 tahun yang lalu dan baru membukanya sekarang ini tidak akan bisa lagi mengenali Portugal, begitu besarnya perubahan yang dilakukan oleh faktor sederhana dan tak terlihat dari penampakan Perawan Terberkati di Fatima. Sungguh, Bunda kita ingin menyelamatkan Portugal". Dan pada tahun 1956 dia berkata: "Saya mencatat pertama-tama fakta — yang karenanya kita tidak akan pernah cukup untuk mengucapkan terima kasih — atas perdamaian, kebebasan dan pembaharuan Gereja di Portugal. ... Seseorang tidak dapat berbicara tentang pembaharuan yang luar biasa ini tanpa diawali dengan mukjizat Fatima pada tahun 1917. Memang, penampakan Bunda Maria di Fatima adalah untuk Portugal seperti pelangi yang, menurut catatan Kitab Suci, muncul di langit setelah banjir: era baru perdamaian akan dimulai".

— mukjizat pembaruan sosial dan politik:

Untuk menyelamatkan Portugal lebih efektif dan tahan lama, Bunda Maria Fatima tidak puas hanya mempertobatkan jiwa-jiwa dengan mengarahkan mereka kepada Tuhan secara individu. Dia ingin menjadikan negeri Portugal sebagai negara Kristiani yang nyata lagi, di mana kehidupan sosial dan politik itu sendiri akan benar-benar terserap oleh cahaya iman dan energi rahmat ilahi, melalui pelayanan Gereja. Berkat kejujuran dan keberanian Salazar, restorasi Katolik untuk Kekristen di Portugal didasari oleh programnya yang sepenuhnya Katolik dan anti-liberal, yang mencakup tindakan nyata dan berani: pada tahun 1935, Freemason dibubarkan; Komunisme dikutuk sebagai "secara intrinsik menyimpang", mengantisipasi kata-kata Paus Pius XI yang nantinya menjadi ensiklik mengenai Komunis. Salazar berkata: "Kami ingin membangun sebuah negara sosial dan berlandaskan hukum yang memiliki hubungan dekat dengan masyarakat yang berkonstitusi alami: keluarga, paroki, kotamadya, perusahaan ... Kami ingin melestarikan dengan segala cara kesederhanaan hidup, kemurnian moral, sifat kelembutan, keseimbangan hubungan sosial, suasana keluarga yang sederhana namun mulia yang sesuai dengan kehidupan Portugis, terhadap terjangan gelombang yang jatuh di atas dunia. "Salazar membantu Bunda Maria Fatima menyelamatkan Portugal, dan Bunda Maria membalasnya, membantu dia menghadapi badai, yang mana tanpa bantuan dan perlindungannya, dia pasti akan kandas.

— mukjizat perdamaian:

Pada tanggal 13 Juli 1936, pecah Perang Sipil di Spanyol. Rahasia besar tanggal 13 Juli 1917 mulai digenapi sesuai isinya: "Rusia akan menyebarkan kesalahannya ke seluruh dunia, membangkitkan peperangan dan penganiayaan terhadap Gereja. Yang baik akan menjadi martir..." Portugal terancam, karena komunis Spanyol ingin memperpanjang Perang Saudara ke seluruh Semenanjung Iberia, dan dari dalam, banyak pemberontak mencoba bergabung dengan kaum revolusioner Spanyol yang bahkan mencoba mengakhiri kehidupan Salazar. Pada tanggal 13 Mei 1936, uskup-uskup Portugis membuat sebuah kaul agung "untuk berkunjung ke Fatima pada tanggal 13 Mei 1938, memimpin ziarah nasional untuk bersyukur secara meriah kepada Perawan Tersuci, atas nama seluruh bangsa, jika dia memberikan kemenangan bagi Portugal atas komunisme ateis dan berkat bagi perdamaian", yang telah dipenuhi oleh Bunda Maria. Oleh karena itu, pada tanggal 13 Mei 1938, Kardinal Cerejera mengucapkan syukur dengan meriah kepada Bunda Maria karena telah diloloskan dari revolusi yang menular dan karena secara ajaib telah memberi mereka berkat perdamaian. Upacaya pengudusan dilakukan dihadapan setengah juta peziarah, dan diulang di setiap paroki Portugal.

Pada tanggal 6 Februari 1939, Sr. Lucia menulis surat kepada uskupnya dan memberitahukan bahwa perang besar sudah dekat. Dia menambahkan: "dalam perang mengerikan ini Portugal akan terhindar karena konsekrasi nasional ke Hati Maria Tak Bernoda yang dibuat oleh para Uskup". Sebenarnya, terhindarnya Portugal dari Perang Dunia II merupakan mukjizat yang bahkan lebih besar dari yang sebelumnya, karena tentara Jerman sudah bersiap menduduki Portugal dengan apa yang disebut "Operasi Felix". Sampai hari ini, masih menjadi misteri mengapa hal itu tidak terjadi! Pada akhir perang, baik Presiden Salazar maupun para Uskup Portugal secara terbuka mengakui fakta ini sebagai mukjizat sejati Bunda Maria Fatima: "Fatima tidak hanya berbicara kepada Portugal tetapi juga kepada seluruh dunia. Kami percaya bahwa penampakan Fatima membuka era baru: Hati Tak Bernoda Maria. Apa yang terjadi di Portugal memproklamirkan mukjizat tersebut. Dan itu pertanda apa yang telah disiapkan Hati Maria Tak Bernoda bagi Dunia” (Kardinal Cerejera). Mukjizat indah ini berlangsung persis selama para Gembala Gereja tetap setia mendengarkan permintaan dan Roh dari pesan Fatima. Sejak akhir tahun 60an, "keajaiban Portugal" secara bertahap kehilangan keharumannya. Sangatlah meyedihkan mukjizat ini menjadi kabur sejak saat itu, sampai pada batas tertentu karena pesan otentik Bunda Maria telah dikhianati, dibelokkan atau dilupakan demi mendapatkan pesan baru dan semangat lain, yang dimana-mana telah menyebabkan kemunduran Gereja dan kehancuran masyarakat Katolik.

c / Lambang dari mukjizat: merpati

Pada penutupan jubileum seratus tahun yang ketiga atas pengudusan Portugal kepada Santa Perawan Maria, patung Bunda Maria Fatima diarak berkeliling selama sebulan penuh ke seluruh Portugal. Selama perjalanan penuh kemenangan ini, "mukjizat burung merpati" yang terkenal terjadi untuk pertama kalinya. Kardinal Cerejeira sendiri menjelaskan: "Peristiwa aneh bagi mata kita yang rabun sebagai makhluk duniawi adalah burung merpati yang baru saja membuat sarang mereka di kaki Patung putih Bunda Maria Fatima, hampir tersembunyi di balik bajunya di antara bunga-bunga itu. Puluhan ribu orang melihat mereka di sana, saling menekan satu sama lain, berpaling melihat Patung yang manis dengan paruh kecil mereka menyentuh bagian bawah gaun. Terkadang mereka pergi untuk terbang sebentar. Tapi mereka begitu ingin tinggal di tempat itu, entah suara orang banyak maupun suara musik, juga ledakan kembang api, hujan, angin, atau dingin, siang atau malam, maupun kelopak bunga yang ditebarkan disana — tidak ada yang dapat membuat mereka pergi dari sana". Mereka tetap tinggal bersama patung itu hampir sepanjang perjalanan, dari kota ke kota dari tanggal 2 sampai 17 Desember, dan lagi dari tanggal 21 sampai 24 Desember. Mukjizat ini sering terjadi berkali-kali, tidak hanya di Portugal, tapi juga di banyak negara lain, meski ada banyak upaya untuk mencegah burung-burung merpati itu menempatkan diri di kaki patung tersebut. Namun, di semua negara non-Katolik, kafir dan Muslim, burung merpati tidak muncul.


No photo  news954a.jpg

No photo  news954b.jpg

No photo  news954c.jpg

No photo  news954d.jpg